PEJABAT DAN ULAMA KABUPATEN BIMA KUNJUNGI PONPES LDII KEDIRI DAN JOMBANG


Kota Bima – Lensa
Post,
Rombongan Pejabat
dan ulama Kabupaten Bima melaksanakan kunjungan silaturrahim di Pondok
Pesantren LDII Wali Barokah Kediri dan Pondok Pesantren LDII Gading Mangu
Jombang Jawa Timur. Kunjungan ini dalam rangka memantau secara langsung
kegiatan LDII dan berbagai kajian yang menjadi landasan LDII serta proses pencetakan
Da’I di LDII. Adapun rombongan yang ikut hadir dalam kunjungan tersebut adalah
Kepala Kementerian Agama Kabupaten Bima Drs.HM.Saleh Karim, Ust.Drs.H.Ramli
Ahmad,M.AP (Pimpinan Pondok Al Husainy Kota Bima), Sahrul Ahmad,S.Ag,MH (Kasubag
AK Bagian Kesra Setda Kabupaten Bima), Syekh Fathurrahman,S.Ag,MH (Sekretaris
FKUB Kabupaten Bima), Drs. Mahmud, SH
(Tokoh NU), Ust. Jabir (Pimpinan Ponpes Al Madinah Sila), Ust. Sutarman, SE,
Ust. Muhdar, H.Abdul Salam, Ir. Abdullah Karim,M.Si (Ketua DPW LDII NTB), Much
Dachlan, SH (Ketua DPD LDII Kabupaten Bima, Abdul Syukur, ST (Humas LDII).
Sebelum melakukan kunjungan studi banding di 2
Pondok LDII tersebut, rombongan diterima resmi oleh Ketua DPW LDII Jawa Timur,
Ir. H. Chriswanto Santoso, M.Sc di Kantor DPW LDII Gayungan Surabaya, jumat
(30/1/2015), dan keesokan harinya, sabtu (31/1/2015) rombongan menuju Ponpes
LDII Wali Barokah Kediri. Kehadiran rombongan disambut hangat oleh Ketua Ponpes
Wali barokah KH. Soenarto, M, Si dan didampingi jajarannya. Pada kesempatan
kali ini KH. Soenarto mengajak para rombongan kabupaten Bima mengelilingi Ponpes
Wali Barokah. Diantaranya mengunjungi perpustakaan Majelis Taujih Wal Irsyad
yang selama ini sebagai tempat rujukan dan kajian para Ulama LDII lengkap dengan
Al Hadits Kutubussittah dan hadits besar lainnya. Di perpustakaan Majelis
Taujih Wal Irsyad, Syeikh Abdul Aziz Ridwan memaparkan kurikulum dan manajemen
pembinaan ponpes Wali Barokah di hadapan para rombongan. “Kami membentuk para
dai dengan mengajari mereka tentang basis Islam. Mencetak dai pemula cukup dua
tahun tanpa harus menunggu puluhan tahun. Kalau ditunda, ibarat sebuah perahu
yang akan tenggelam,” tutur Syeikh Abdul Aziz Ridwan.
Gagasan inilah yang menjadi acuan dasar
kurikulum Ponpes Wali Barokah. Sebelum menjadi santri ponpes Wali Barokah, para
santri menjalani tes. Tes pertama, para santri mengikuti pembelajaran etika
seorang murid. Mereka harus dibersihkan dari sifat jelek sehingga hati mereka
bersih. Kalau hati mereka bersih, maka di dalam perilakunya berhias sifat yang
baik-baik. Ibarat orang yang akan melaksanakan ibadah salat maka harus
dibersihkan dulu dengan berwudu. Begitu juga didalam mencari ilmu, sebelum
menerima ilmu mereka harus bersih hatinya. Tes Kedua, Pembelajaran ilmu pegon
(menulis arab melayu). Mencari ilmu itu tidak cukup hanya di hafalkan namun
harus ditulis, sehingga kalau nanti mereka lupa ilmunya bisa dibuka lagi
catatan tulisannya. Kemudian dites kemampuan baca Alquran dengan fasih
dan sesuai dengan makhrad tajwidnya.
Diakui oleh
rombongan, bahwa apa yang telah diisukan terhadap LDII selama ini sangat jauh
dari realita yang sesungguhnya. Apa yang dikaji oleh LDII betul-betul
berdasarkan Al Qur’an dan Al Hadits dan tidak ada sedikitpun yang menyimpang
seperti yang diisukan Selama ini, baik dari segi pengamalannya, aqidah dan
sumber kajiannya sesuai dengan ajaran islam pada umumnya. Bahkan rombongan
mengapresiasi tingkat kepahaman warga LDII terutama dalam pelayanan tamu, serta
mengutamakan kesucian. Pada kesempatan kunjungan di Ponpes Wali Barokah,
rombongan menyempatkan waktu memantau kelas-kelas pelaksanaan kegiatan
pengajian calon muballigh/muballighot, rombongan apresiasi dengan tingginya
ilmu yang dimiliki para guru, bahkan ribuan santri yang belajar memaknai Al
Qur’an dan Al Hadits
menggunakan tulisan arab melayu/ pegon. Usai melakukan kunjungan di Ponpes Wali
Barokah Kediri, rombongan bertolak ke Ponpes LDII Gading Mangu Jombang, para
sesepuh dan pimpinan pondok dengan ramah menerima kunjungan tersebut, dan memaparkan
berbagai pola pembelajaran di Ponpes tersebut, yang memiliki santri lebih dari
tujuh ribu orang. (LP/Abdul Syukur)
0 komentar:
Posting Komentar